Masakan gulai memiliki sejarah yang panjang dan erat kaitannya dengan pengaruh budaya dari luar yang masuk ke Nusantara, terutama melalui jalur perdagangan rempah-rempah. Gulai diyakini berasal dari India, sebagai adaptasi dari masakan kari yang kemudian mengalami akulturasi dengan budaya kuliner lokal di Indonesia, terutama di Sumatra dan Jawa.
Berikut adalah ringkasan sejarah masakan gulai:
1. Pengaruh India dan Timur Tengah
Gulai memiliki kemiripan dengan kari, masakan tradisional India yang kaya akan rempah-rempah. Pedagang dari India dan Timur Tengah membawa serta tradisi masakannya ke Nusantara sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13, terutama melalui jalur perdagangan rempah yang menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan rempah dunia.
Dalam perjalanan waktu, teknik memasak kari ini beradaptasi dengan bahan-bahan lokal seperti santan kelapa dan rempah-rempah Nusantara. Dari sinilah gulai berkembang menjadi masakan yang kita kenal sekarang, dengan pengaruh kuat dari kari India, namun disesuaikan dengan cita rasa lokal.
2. Perkembangan di Sumatra
Masakan gulai berkembang pesat di Sumatra, khususnya di Minangkabau, yang menjadi pusat dari masakan Padang. Masyarakat Minangkabau mengembangkan gulai dengan kekhasan rempah yang lebih kuat dan pedas, menggunakan santan kental dan berbagai jenis daging seperti kambing, sapi, ayam, serta ikan. Gulai Padang pun menjadi sangat terkenal hingga ke seluruh Indonesia.
3. Penyebaran ke Daerah Lain
Seiring dengan penyebaran orang-orang Minangkabau ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk pulau Jawa dan daerah lainnya, gulai pun ikut menyebar. Setiap daerah menambahkan sentuhan lokalnya. Misalnya, di Jawa, gulai biasanya memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan versi Sumatra yang lebih pedas.
4. Variasi Gulai
Karena perkembangan gulai di berbagai daerah, muncullah variasi gulai yang berbeda. Di Aceh, terdapat gulai yang dikenal dengan nama "Gulai Aceh" yang menggunakan banyak bawang merah dan sedikit lebih pedas. Di Palembang, gulai sering kali dibuat dengan ikan atau udang, seperti gulai ikan patin yang terkenal.
Dengan demikian, gulai adalah salah satu contoh adaptasi kuliner yang berhasil menggabungkan unsur-unsur budaya luar dan lokal, sehingga menciptakan sebuah hidangan yang kaya cita rasa dan variasi sesuai dengan daerah asalnya.
Ciri Khas Masakan Gulai
Ciri khas masakan gulai terletak pada penggunaan rempah-rempah yang kaya dan kuah santan yang kental.
Berikut beberapa ciri khas gulai:
1. Kuah Santan Kental:
Gulai menggunakan santan sebagai bahan utama, memberikan cita rasa gurih dengan tekstur yang kental.
2. Rempah-rempah Kuat:
Bumbu yang digunakan umumnya meliputi kunyit, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan ketumbar, memberikan aroma yang khas.
3. Warna Kuning atau Merah:
Warna kuah gulai biasanya kuning karena penggunaan kunyit, atau bisa juga merah jika menggunakan cabai merah yang banyak.
4. Rasa Pedas dan Gurih:
Biasanya memiliki rasa pedas dan gurih yang seimbang. Namun, tingkat kepedasan dapat bervariasi tergantung daerahnya.
5. Variasi Bahan Utama:
Gulai bisa menggunakan berbagai jenis bahan seperti daging sapi, kambing, ayam, ikan, hingga sayuran seperti nangka muda dan daun singkong.##Gulai populer di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Sumatra, seperti Gulai Padang yang terkenal.
Resep Gulai Kikil
Bahan:
- 500gr kaki sapi/kikil/tunjang
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk (buang tulang daunnya)
- 100 ml santan
- garam, gula, lada, penyedap (opsional)
- air untuk merebus
- minyak untuk menumis
Bumbu Rempah
- 2cm kayu manis
- 4 kelopak bunga lawang
- 5 butir cengkeh
- 1 buah kapulaga
- 1/3 sdt pala bubuk
Semua rempah disangrai hingga wangi, lalu haluskan.
Bumbu halus (giling):
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 4 buah cabe merah (jika kurang pedas, bisa ganti cabe keriting atau tanjung, sesuaikan aja)
- 3 butir kemiri
- 2 cm kunyit
Bumbu di keprek:
- 2 cm jahe
- 3 cm lengkuas
- 1 batang serai, ambil putihnya
Cara membuat:
1. Rebus kikil dengan air yang banyak dan tambahkan 1/2 sdt garam, masak sampai empuk, tambah airnya jika air sudah susut tapi kikil belum empuk (sekitar 2jam pakai panci kecil biasa dengan beberapa kali ditambah air).
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun-daun dan rempah-rempah sampai wangi, dan agak kering.
3. Setelah itu tambahkan air, setelah mendidih masukkan kikil, tambahkan garam dan sedikit gula, masak lagi sampai bumbu meresap dan kuah agak kental.
4. Masukan santan, tunggu hingga santan matang lalu Tes rasa, jika sudah sesuai matikan api, sajikan dengan acar timun nanas.


